Pengembangan Modul Cooperative Learning Mata Kuliah Keperawatan Anak Untuk Meningkatkan Sikap Mahasiswa Semester IV di Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung
DOI:
https://doi.org/10.61758/nursing.v14i1.67Keywords:
Cooperative Learning Type Jigsaw, Pengetahuan, SikapAbstract
Latar Belakang: Perubahan paradigma pendidikan dari proses pembelajaran Teacher Center Learning menjadi Student Center Learning. Perubahan tersebut disertai dengan merancang metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga capaian pembelajaran mahasiswa pada tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat terpenuhi. Salah satu media dan metode tersebut adalah dengan pengembangan modul Cooperative Learning tipe Jigsaw, yang membantu mahasiswa untuk saling bekerjasama dan memudahkan dalam memahami materi pembelajaran.
Tujuan Penelitian: Mengetahui peningkatan sikap mahasiswa sebelum dan sesudah pemberian modul Cooperative Learning tipe Jigsaw.
Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah quasi ekpsperimen dengan pendekatan pretest postest with control group. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester IV dengan kelas A berjumlah 49 mahasiswa sebagai kelompok intervensi dan kelas B berjumlah 50 orang sebagai kelompok kontrol. Teknik analisis yang digunakan berupa uji deskriptif, Chi square, Paired T-Test, dan Independent T-Test.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul Cooperative Learning tipe Jigsaw pada kelompok intervensi dapat meningkatkan nilai rata-rata sikap mahasiswa dari 21,41 menjadi 22,14 namun kurang signifikan (p=0,061), sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan (p=0958). Ada perbedaan yang signifikan antara sikap kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,018).
Kesimpulan: Pengembangan modul Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan sikap mahasiswa
semester IV pada mata kuliah keperawatan anak.
References
(2013). Penggunaan Metode Pembelajaran
Jigsaw Berbantuan Handout untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon
Kelas XC Sma Negeri 1 Gubug Tahun
Ajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia, 2(4), 66-71.
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto. S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Edi. Rineka Cipta:
Jakarta.
Asmani, J.M. (2016). Tips Efektif Cooperative
Learning. Yogyakarta: Diva Press
Dahlan, S. (2016). Statistik untuk Kedokteran
dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat. Jakarta: Sagung Seto.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar
untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.
Yogyakarta: Gava Media
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Pustaka Setia.
Hamdani, H., Khairinal, K., et al (2013).
Pengembangan Modul Pembelajaran
Sosilogi Bermedia Visual Mahasiswa
Stikes Harapan Ibu Jambi. Jurnal Teknopedagogi,
3,
59-68
Huda, M. (2015). Cooperative Learning: Metode,
Teknik, Struktur dan Model Penerapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ifa, M. (2013). Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri
3 Boyolangu Pada Standar Kompetensi
Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3). Jurnal Pendidikan Teknik
Elektro, 2(2)
Isjoni, (2009). Pembelajaran Kooperatif:
Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pusaka
Pelajar
Lie, A (2010) Cooperative Learning:
Mempraktikkan Cooperativ Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia
Majid, A. (2015). Penilaian Autentik Proses
dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, A. (2016). Perencanaan Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Megahed, M. M., & Mohammad, F. A. (2014). Effect
of cooperative learning on undergraduate
nursing students’ self-esteem: A quasiexperimental
study.
Journal
of Nursing
Education and Practice, 4(11), 1.
Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan
Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Musthofa, K., Sar, S., & Fitriana, D. (2013).
Pembelajaran Fisika dengan Cooperative
Learning Tipe Jigsaw untuk Mengoptimalkan
Aktivitas dan Kemampuan Kognitif Siswa
Kelas X-6 SMA MTA Surakarta. Jurnal
Pendidikan Fisika, 1(1).
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peniati, E. (2012). Pengembangan Modul Mata
Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA
Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1)
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwanto, Aristo, R & Suharto, L. (2012).
Pengembangan Modul. Jakarta: Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan Depdiknas.
Purwanto. (2015). Metodologi Penelitian
Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
15
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 14, No 1, Juni 2022: 9-16
Putra, N. (2015). Research and Development:
Penelitian dan Pengembangan Suatu
Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Rusman, (2011). Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Siddiq, M.J. (2008). Pengembangan Bahan Ajar.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Depdiknas.
Slavin, R.E. (2016). Cooperative Learning: Teori,
Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
16
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning: teori
& aplikasi paikem. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Widoyoko, E.P. (2016). Penilaian Hasil
Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Winataputra, U.S. (2007). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wulansari, W. (2016). Pengaruh Penggunaan
Modul Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI
IPS. Journal of Accounting and Business
Education, 1(1)
Focus & Scope
Editorial Team
Reviewers
Peer Review Process
Publication Ethics
Author Guidelines
Contact
Access Policy
Plagiarism Policy
Author Fees
Template
Visitor Statistics
