Pengalaman Orangtua Dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Dengan Disabilitas Netra di Yogyakarta
Abstract
Latar Belakang: Remaja dengan disabilitas netra rentan mengalami masalah kesehatan reproduksi, pelecehan seksual dan keterbatasan pengalaman kognitif karena hambatan penglihatan yang dimiliki. Salah satu cara untuk mencegah pengalaman negatif terkait kesehatan reproduksi dan seksualitas adalah dengan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan anak. Tujuan penelitian: untuk memperoleh gambaran pengalaman orangtua dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja dengan disabilitas netra. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan berjumlah 10 orang tua disabilitas netra (ayah dan/atau ibu). Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di tiga sekolah yaitu SLB Negeri I Bantul, SLB A Yaketunis dan MTs LB Yaketunis Yogyakarta. Analisis data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian: Lima tema yang dihasilkan yaitu: 1) pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja disabilitas netra diberikan sesuai dengan kebutuhan anak, 2) orangtua memiliki hambatan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, 3) pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja disabilitas netra diberikan dengan mengoptimalkan fungsi indera yang lain yaitu indera pendengaran, perabaan dan penciuman, 4) agama dan norma sosial menjadi pertimbangan orangtua dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, 5) kondisi disabilitas netra yang dialami orangtua memengaruhi persepsi dan cara orangtua dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi Kesimpulan: Â Pendidikan kesehatan reproduksi penting diberikan sejak dini pada remaja dengan disabilitas netra, dengan mempertimbangkan media dan metode yang sesuai yaitu dengan mengoptimalkan fungsi indera pendengaran, perabaan dan penciuman.
Kata kunci: pendidikan kesehatan reproduksi, remaja, disabilitas netra, orangtua
References
Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Prosiding Seminar Parenting; 356-372. Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Wilson, E.K, Dalbert, B.T, Koo, H.P and Gard, J.C (2010). Parents’ Perspective on Talking to Preteenage Children About Sex. Perspective on Sexual and Reproductive Health. 42(1);56-63, doi: 10.1363/4205610.
3. Andika, A (2010). Ibu Dari Mana Aku Lahir?
Cara Cerdas Mendidik anak Tentang Seks. Yogyakarta: Pustaka Grhatama.
4. Santrock, JW (2011). Masa Perkembangan
Anak Edisi 11 Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika
5. Nugroho, S & Utami, R (2004). Meretas Siklus Kecacatan Siklus Yang terabaikan. Surakarta: Yayasan Talenta.
6. Groce, N and Peaglow, C (2005). Thematic Group on Violence Againts Disabled Children. Violence Againts Disabled Children. UN Secretary Generals Report on Violence Against Children. Summary report. Connecticut: Yale School of Public Health.
7. Mall, S & Swartz, L (2012). Sexuality, Disabilityand Human Rights: Strengthening Healthcare for Disabled People. S Afr Med J 2012:102(10):792-793, DOI:10.7196/ SAMJ.6052.
8. Hidayat, A.A.S & Suwandi, A (2013) Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra. Luxima Metro Media: Jakarta
9. Manu, A.A, Mba, C.J, Asare, G.Q, Odoi- Agyarko, K, Asante, R.K.O (2015). Parent- Child Communication About Sexual and Reproductive Health: Evidence From the Brong Ahafo Region, Ghana. Reproductive Health 2015, 12:16. DOI 10.1186/s12978-
015-0003-1.
10. Ariadni, D.K (2016). Pengalaman Orangtua dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak Disabilitas Intelektual: Studi fenomenologi di
Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
11. Irianto, K (2014), Seksologi Kesehatan.
Alfabeta: Bandung
12. Emelumadu, O.F, Ezeama, N.N, Ifeadike, C.O, Ubujaka, C.F, Adogu, P.O.U, Umeh, U, Nwamoh, U.N, Ukegbu, A.U, Onyeonoro, U.U (2014). Parents Perceptions of Timing of Initiation of Sexuality Discussion with Adolescents in Anambra State, South eastern Nigeria. Journal Pediatry Adolescent Gynecology 27 (2014): 294-300.
13. Pilot, D.F & Beck, C.T (2010). Essentials of Nursing Research: Appraising Evidence for Nursing Practice. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia
14. Muhwezi, W.W, Katahoire, A.R, Banura, C, Mugooda, H, Kwesiga, D, Bastein, S, Klep, K.I (2015). Perceptions and Experiences of A doles cents , P arents, and S chool Administrators Regarding Adolescent-parent Communication on Sexual and reproductive health Issues in Urban and rural Uganda. Reproductive Health, 12:110. DOI 10.1186/ s12978-015-0099-3.
15. Kamangu, A, John, M.R, & Nyakoki, S (2017).
Barriers to parent-child communication on sexual and reproductive health issues in East Africa: A review of Qualitative research in four countries. Journal of African Studies ang Development. Doi. 10.5897./JASD2016.0416
16. Motsomi, K, Makanjee, C, Basera, T &
Nyasulu, P (2016). Factors Affecting Effective Communication about Sexual and Reproductive Health Issues between parents and adolescents i n Za ndaspruit Informa l Se tt l em ent , Johannesburg, South Africa.25:120.Doi
10.11604/pamj.2016.25.120.9208.
17. Bandura, A (1971) Social Learning Theory.
New York City: General Learning Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.